NAMA : SEPTY CHAYSAR HANDAYANI
NPM : 2007112449
JERITAN HATI
Terasa bergetar hatiku saat melihatmu
Terasa lunglai saatku menghayatinya
Tanpa ucapan hatiku berkata
Tanpa berkata hatiku bertanya
Wahai pemguasa cinta
Adakah kau dengar jeritan didadaku
Hatiku meronta
Dan saat namamu aku sebut
Aku merasa bayangmu ada didekatku
Wahai yang pembagi cinta
Jangan biarkan
Hatiku menunggu dan terus menunggu
Jangan biarkan
Hatiku terluka karena cinta
Untukmu yang telah membangkitkan rasa
Semoga engkau mengerti
Dan terimalah rasa sayangku
Untuk bias berbagi denganmu
Sejak senyummu ada dihatiku
Aku selalu ingat akan wajahmu
ANALISIS PUISI
Tema dari puisi jeritan hati adalah cinta terpendam
Amanat yang terdapat dalam puisi jeritan hati adalah jangan sia-siakan seseorang yang mencintai dirimu
Kata kongkret dari puisi jeritan hati adalah bergetar hatiku, jeritan didadaku, dan hatiku meronta
Rasa dari puisi jeritan hati adalah rasa cinta yang mendalam
Nada dari puisi jeritan hati adalah sedih
Perwajahan dari puisi jeritan hati adalah tepi kiri selalu dimulai dengan huruf capital tanpa tanda titik
Diksi dari puisi jeritan hati adalah lunglai, meronta
Imaji dari puisi jeritan hati adalah perasaan
NAMA : HERA YUTAPISA
NPM : 2007112089
SUBUH
Allahh akbar… Allahu akbar
Bunyi azan pagi memanggil
Terurai benih pagi terhembus embun
Membelai mataku yang sayap
Menyelimuti tubuhku yang mulai terkulai
Sayup selalu terdengar azan
Menggema alam pagi yang ranum
Fajar telah dating
Akupun mencari dimana mata air
Di situ aku membasuh muka
Untuk menghadap kepada tuhan
Yang maha esa
Dan aku nemohon doa
Untuk meminta illahi
ANALISIS PUISI
Tema dari puisi subuh adalah bersyukur kepada tuhan
Amanat dari puisi subuh adalah sholatlah sesudah azan
Kata kongkret dari puisi subuh adalah bunyi azan. Allahu akbar, dan pagi
Rasa dari puisi subuh adalah tentang agama atau iman
Nada dari puisi subuh adalah menyentuh
Perwajahan dari puisi subuh adalah tepi kiri selalu dimulai denga huruf capital dan tanpa tanda titik
Diksi dari puisi subuh adalah terurai benih pagi, terhembus embun, membelai mataku yang sayup, menyelimuti tubuhku yang mulai terkulai, dan menggeema alam pagi yang ranum
Imaji dari puisi subuh adalah pendengaran
Senin, 03 Mei 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar