cerpen rini


BOCAH SERIBU MIMPI
Oleh: Rini Anggraini
Udara hari ini tak begitu terik.....awan mendung menyelimuti kota Palembang...Di hadapan ku terhampar sungai Musi..Sungai ini kebanggaan wong Palembang, sungai inilah menjadi saksi bisu kemegahan kerajaan Sriwijaya, saksi perkembangan kota Palembang...Tapi sayang lambat laun sungai ini selalu saja menyempit dan mendangkal,,,terpikir di benak ku akankah seratus tahun lagi sungai Musi tetap ada.....Begitu juga jembatan Ampera ia tertatih bertahan di usia senjanya....
“Dek,,korannya satu!”
“ ya pak..”
Alhamdullilah koran yang ku jual sedikit demi sedikit habis...kutaruh tumpukan koran di pelukanku..Ku rogoh kantung celana ku..ku hitung dengan teliti uang yang kuperoleh sejak siang tadi...seluruhnya terkumpul lima belas ribu.....bagaimana ini,,,akankah uang hasil ku berjualan koran dan menjajakan makanan di sekolah cukup untuk membayar kontrakan rumah dan membeli pakaian sekolah untuk melanjutkan sekolah ke SMA....Kutarik nafas ku dalam-dalam,,,aku harus memutar otak agar mendapatkan uang...ya sejak ayah meninggal aku dan ibu bekerja keras untuk menghidupi keluarga kami...ya karena aku adalah anak tertua maka aku merasa bertanggung jawab terhadap ibu dan adik-adikku,,,,ku seret kaki ku pulang ke rumah..Satu yang selalu ku pegang dalam hatiku...Selelah apapun..Secapek apapun aku selalu tersenyum di depan ibu,,,
“ Budi..Ayo makan dulu....’
“ ya..Bu..’
“ Besok tolong antarkan kue buatan ibu ke pasar ya..”tutur ibuku dengan lembut,,wanita yang paling kusayangi,,,ada garis kelelahan di wajahnya,,,tapi juga ada ketabahan dan keikhlasan...rasanya apaun akan ku lakukan untuknya..ia mulai rapuh..ia mulai tua..di pagi hari ia bangun membuat kue untuk ku antar ke pasar dan kujual di sekolah..siang ia mencuci pakaian di rumah....ya Rabb apa yang harus aku lakukan...tenggang waktu yang diberikan pemilik kosan hanya tinggal seminggu lagi,,,jika tidak kami harus meninggalkan rumah ini..Begitu sulit mencari uang tiga ratus ribu...Ku paksakan mata ini terlelap satu-satu cara yang membuatku terbebas dari pikiran berat ini adalah sholat dan tidur...Mungkin saat aku membuka mata masalah ini hanyalah mimpi...
Allahu Akbar..Allahu Akbar,,,,laa ilahaillallah....
Suara azan memanggil ku..ku basuh wajah dan berwudhu...Ku hadapkan wajah ku kepada-Nya...pukul setengah enam aku berangkat ke pasar..jika tidak bergegas aku akan terlambat ke sekolah..aku tak kan pernah menyerah dengan keadaan dan meninggalkan bangku sekolah..karena aku punya seribu impian,,,,dengan sekolah aku bisa mendapatkannya...saat ku buka pintu umah udara dingin menghadangku...ku kancing erat-erat jaket lusuh ku,,jaket yang aku ingat dibelikan ayah saat aku peringkat pertama kelas lima SD...Butuh waktu setengah jam untuk sampai ke pasar,,,Hiruk pikuk pasar menyambut ku...karena waktu ku tak banyak bergegas ku antarkan kue buatan ibu ke kios langganan ibu....karena semalam hujan deras maka pasar sangat becek...ku susuri selasar pasar dengan hati-hati karena sepatu butut ku jika terkena air maka akan basah....Tak apa-apa aku selalu memegang prinsip “ roda selalu berputar” tak selamanya aku begini...tiba-tiba konsentrsiku terpecah karena di dpen mataku ada dompet hitam..ku ambil dompet itu ternyata di dalamnya begitu banyak uang...tangan ku bergetar...bisikan-bisikan aneh mengiang di kepala ku...jjika ku ambil uang ini maka aku dapat melunasi tunggakan rumah ku? Aku bisa membeli seragam baru? Aku bisa membeli makanan lezat untuk adik-adik ku?? Orang juga tak tahu? Tidak....Tapi Allah tahu? ?????
Sepuluh menit lamanya kupandangi dompet yang penuh dengan uang pecahan lima puluh ribu..Akhirnya kuputuskan untuk menyerahkan uang ini ke polisi..Lagi pula ini bukan punyaku,,bukan hak ku...tiga hari setelah kejadian tersebut aku menjalankan aktivitas seperti biasa pagi hari mengantar keu buatan ibu ke pasar,,siang hari sekolah dan menjual makanan di sekolah,,sore hari aku menjajakan koran di tepian sungai Musi berharap orang yang lalu lalang tertarik membeli koran yang aku jajan,,,,,
Badan ku benar-benar letih karena seharian bekerja...Tetapi tampak dari jauh rumah ku dipenuhi orang..Apakah tuan kontrakan mengusir kami...Ku percepat langkah ku...
“ Assalamualaikum...” Sapa ku suara ku bergetar...Rasanya tangis ini akan tumpah..
Tapi aneh bukan wajah pemilik kontrakan..Tapi ada seorang laki-laki tampan,,,bisa ku tebak ia pastilah kaya...tapi ada seorang polisi..polisi itu tempat saya menyerahkan dompet tiga hari yang lalu..akankah ia menangkap ku..bagaimana nasib ibu dan adik-adik ku....
“ Budi,,kenapa bengong ayo masuk bapak ini mau bicara dengan kamu..”
Ku langkahkan kaki ku ke dalam rumah..Keringat dingi mengucur dari dahi ku,,,,entah mengapa badan ini tak berhenti bergetar
“ ayo masuk,,dik...” tegur pria kaya itu kepada ku
“ Nama kakak Willy,,benar adik yang menemukan dompet kakak?”
“ Benar kak, tapi demi Allah saya tidak mengambil serupiah pun uang dari dompet kemarin”
Kak Willy tersenyum memandangku “ Memang gak ada yang hilang,,malah kakak mau ngucapin terima kasih ke adik karena sudah mengembalikan dompet kakak, di sini ada surat berharga”
Uhhh untuk beberapa saat aku benar-benar merasa lega
“ oh iya ini ucapan terima kasih kakak..Kalau Budi mau melanjutkan kuliah hubungi kakak ya...Insyallah perusahaan kakak akan memberi Budi beasiswa”
“ terima kasih banyak Kak”
“ya sama-sama..kakak pulang dulu ya,,”
Ku buka bungkus sampul yang diberi Kak Willy..tangan ku bergetar di dalam amplop itu banyak sekali uang...Allahamdullilah aku bisa membayar uang kontrakan, membeli seragam baru,,dan aku dapat melanjutkan kuliah ku....
Dan mewujudkan mimpi ku..
















Sebuah Janji
Oleh: Rini Anggraini
Ruangan ini terasa benar-benar sempit dan membosankan, bayangkan saja aku harus setiap hari mengikuti kelas tata krama, uh...sampai cara tertawa pun diatur, benar-benar membosankan. Ku pandangi burung gereja yang sedang terbang dan hinggap di jendela kelas ku, mereka pasti sangat senang hidup bebas tak perlu mengikuti aturan atau hal-hal membosankan semacam ini, harus menghafal aturan-aturan istana, silsilah keluarga istana, dan banyak sekali hal-hal yang bagiku sangat membosankan. Fuuhhh...Fuhhhh.....ku tiup poni kesayangan ku...
“ Maaf puteri..anda tidak boleh melakukan hal seperti itu, ingat peraturan istana bagi puteri nomor,,bla..bla... “ Ceramah Madam Mayrui, bagi ku hal ini biasa terjadi siapa tak kenal dengan puteri Princesauri, puteri yang suka membuat onar,,ayah ku sudah kewalahan dengan tingkah laku ku..
“ Baik Madam, maaf kapan kelas kita selesai Madam?”
Pertanyaan ku hanya dibalas dengan senyuman Madam Mayrui, aku benar-benar lelah dengan aktivitas ini, dari pagi hingga sore aku harus mengikuti kelas tata krama, kenapa seorang puteri harus mengikuti hal remeh seperti ini, aku ingin bebas..Ayah ku selalu berpesan agar aku mendapatkan seorang pangeran sehingga garis keturunan keluarga ku tetap berada di kelas atas, mungkin ia merasa iri dengan paman ku yang menjadi raja, bagi ku tak penting status, aku ingin berpetualang...
“ Mungkin hari ini kelas kita berakhir, persiapkan diri kalian karena minggu depan rombongan dari kerajaan Selatan akan datang kemari.”
Seluruh kelas gaduh mereka riuh karena berebut ingin mendapatkan hati pangeran Selatan
“ Kalau Princesauri saya yakin gak akan bisa mendapatkan hati Pangeran Selatan, puteri yang ceroboh,,hu,,hu,,,” ejek Puteri Win
Siapa juga yang mengejar-ngejar Pangeran Selatan, huu,,,,
Aku benar-benar sebel dengan Puteri Win, aduh aku benar-benar sudah tak tahan dengan kehidupan istana yang saling menjatuhkan, ah berhubung hari ini kelas ku pulang cepat aku mau bermain dulu di labirin istana, aku benar-benar tertantang ke sana. Tapi bagaimana kalau aku tersesat ya, tapi aku bisa membuat tanda agar tak tersesat, bagus...Seperti yang kudengar dari pelayan istana di pusat labirin terdapat banyak macam bunga yang indah..
Untuk beberapa saat aku sangat takjub melihat labirin istana, benar-benar sangat sempurna, aku mulai menyusuri labirin ini, bagaimana ini hari sudah hampir malam, aku pasti kena marah ayah, aku selalu berputar-putar di tempat yang sama, jika aku tersesat di sini bagaimana mereka menemukan ku...Adakah yang akan menolong ku,,Bagaimana jika tak ada yang menolong ku aku bisa mati, aku mulai menangis, aku sudah kehabisan tenaga, sejak siang tadi perut ku tak di isi,,”
“ He!! Mau berapa lama lagi kamu menangis?”
Di hadapan ku muncul pria yang wajahnya sangat asing, “ Kamu tidak kenal aku?’
Ku gelengkan kepala ku, ‘ Kamu prajurit istana ya?”
“ Hahahaaaahaa ..hahaha..hahaaaaa, ayo pulang nanti ayah mu marah.”
Sepanjang perjalanan aku berusaha mengingat siapa laki-laki ini, tapi aku benar-benar tak dapat menganal wajahnya, ta[i ujur ia memiliki wajah yang tampan, ia sangat gagah, apa aku pernah mengenalnya ya? “ Sudah sampai, sana masuk!”
“ Kamu benar kenal saya?? Kapan kita bertemu? “
“ nanti kamu juga ingat, dah..”
Semalam suntuk aku tak dapat mengingat laki-laki itu siapa, tapi senyum itu begitu kukenal,,,Suasana pesta seperti ini benar-benar membuatku bosan, berdansa, tersentum manis, menjaga tata krama, semua bagi ku semu, apa mereka semua bodoh mau melakukan hal seperti itu demi mendapatkan hati Pangeran Selatan, siapa pangeran itu? Begitu istimewa kah?
“ Kenapa tidak masuk?”
“ Kamu yang kemarin ya? Aku bosan di dalam, tak ada yang menarik?”
“ Memang di dalam tidak ada yang menarik hatimu? Atau kamu punya janji dengan seseorang?”
Janji, ya aku teringat saat aku kecil aku berteman baik dengan seorang anak laki-laki, ia anak seorang pangeran, tetapi ia harus pindah ke negara lain, kata-kata terakhirnya yang aku ingat “ Jika saatnya tiba aku akan menjemputmu, tetaplah menjadi Pricesauri ku.” Karena kata-katanya itu aku tak dapat melihat laki-laki lain, pangeran sekali pun,, Itu sudah sebelas tahun yang lalu mungkin ia sudah lupa akan janjinya..
“ Heiiii kenapa melamun?” caranya berbicara sangat mirip dengan William ku, “ Ayo masuk!”
Saat aku masuk ruangan pesta seluruh orang di ruangan memandangi ku dengan tatapan aneh, tatapan cemburu, “ Terima kasih telah mengundang ku di kerajaan ini, aku kemari untuk tugas kenegaraan dan menunaikan janji ku pada seorang gadis, saya berjanji menjemputnya, selama sebelas tahun ini saya selalu memikirkannya, senyumannya, tingkahnya yang ceroboh, gaya konyolnya, tentang bagaimana ia ingin berpetualang, dan segala hal tentang dirinya”
Apa...mungkinkah ia William????
“ Sauri, aku datang,,” Ia tersenyum padaku, ternyata Pangeran Selatan adalah William
“ Wi..Wiii..Ternyata pangeran di depan mata ku adalah William, tanpa sadar aku pun langsung menjerit kegirangan, seluruh pelajaran tata krama ku hilang seketika itu juga...
Dan hari ku menjadi Permaisuri kerajaan selatan dimulai...
@@@@@@@@@@@@@@@







CINTA PERTAMA
OLEH: RINI ANGGRAINI

Dubraakkkk...
“aduh...”
“Maaf saya gak sengaja” suara lembut itu memaksa ku mengangkat wajah.. ya ampun... cakepnya pekikku dalam hati.. Astgfirullah gak boleh ganjen gini, batinku berbicara...
“ya gak papa” huh hari ini ketemu laki-laki ganteng, aneh kok selama tiga tahun di sekolah gak pernah liat dia ya....
“door..mikirin apa nih???
“eh.. Dan gak mikirin apa-apa kok,, gimana Dan jadi hari ni belajar bareng??”
“ialah Rhien, seminggu lagi kita kan ujian, semangat!!!!!”
“he..he..he.. seneng banget mau ujian, seneng ya mau pisah sama ien? Oh ya kt belajarnya di rumah putri ya..
Anehhhh kenapa masih deg-degan ya...apa jatuh cinta pada pandangan pertama ya, he..hee.. Maklum aku kan digelarin cewek jomblo sejati karena dari SD sampai mau tamat SMA masih aja jomblo,,,,tapi laki-laki itu siapa ya?
“eh..sih ien ni ngelamun terus, mikirin apa buk? Ni kenalin Furqon anak IPA 3, sekaligus temen putri dari kecil”
“ya ampun,,inikan cowok tadi..pekik ku girang dalam hati...
“baru pindah ya put,,,”
“kemana aja neng, dia mah dari kelas satu dah sekolah di sini. Dia temen baik ku kami dah temenan dari kecil loh..” Jelas Putri, ada sedikit rasa cemburu menggelayuti hati ku..
Ujian pun tiba kami siswa kelas tiga sibuk mengahadapi ujian, imbasnya aku tak dapat melihat pujaan hatiku.....Dan yang paling membuatku kaget Furqon mau kuliah di luar kota.....
“Qon, kamu mau kuliah di UI ya??? Gak kejauhan???”
“Enggak lah Rhien, itu sudah jadi cita-cita ku”
“Ambil jurusan apa??”
“Tehnik Kimia Rhien..kalau aq libur kita kumpul-kumpul lagi ya”
Itulah pertama kalinya dan terakhir aku berbicara dengan Furqon....Selama ini aku mencintainya dalam diam..selama ini aku hanya bisa mencuri pandang padanya.....selama ini yang bisa kulakukan hanya memandangnya dari jauh...

Drettt...dretttt...drettt.....
Getar HP mengagetkan lamunan ku akan masa lalu ku, akan cinta pertama ku yang tak pernah tau kalau aku mencintainya....tapi anehnya sudah tiga tahun setengah berlalu tapi aku tak pernah bisa melupakannya ...ya kalau jodoh gak kemana pikir ku...
Furqon..apakah kita akan bertemu lagi,,apakah kita akan berjodoh..apakah kau mencintai ku..kenapa cinta ini sungguh menyiksa...he..he... bener kata orang cinta terpedam itu sungguh tersiksa...
“Rhien,,,,,” pekik Sisi mengagetkanku
“aneh deh Rhien nih seneng banget ngelamun,,,Tapi yang bikin aku aneh lagi kamu itu betah banget ngejomblo ya??”
“Si...aku gak bisa ngelupain Furqon...”
“Sadar Rhien,,,Furqon itu gak pernah tau kalau kamu suka dia..Lagian masih banyak tuh cowok lain di dunia ini,,Emang kamu mau selamanya jadi perawan tua...”
“Tau-tau...Yuk katanya mau ngurus skripsi?”
“Aneh kalau cinta kenapa gak langsung kasih tau,,,”
“Siiii.... aku sudah punya prinsip gak akan pacaran sebelum menikah...aku ingin seperti Ali dan Fatimah yang saling memendam rasa cintanya, dan kemudian disatukan oleh Alllah”
“Mulai kumat deh...ceramah lagi..ceramah lagi..”
“aku serius Sii,”
“ya udah, kita ke book fair yuk!!! Lagi diskon gila-gilaan,,lumayan nambah referensi untuk skripsi kita...Tapi Rhien Furqon dah wisudah ya?”
“Setau ku dia sudah tamat setengah tahun yang lalu..Sudahlah Si bisa gak?? Gak usah ngungkit Furqon...”
“siap..mami”

Matahari seolah mendidihkan otak di tempurung kepala ku..Ia ingin menunjukan kegarangannya...Peluh pun mengucur deras...Dan seperti dugaan ku Book Fair dipadati oleh ratusan orang..
“Si...Rame banget,,”
“Namanya juga ajang diskon,,Ayo kalau gak cepet kita gak dapet nih bahan untuk skripsi...”
“Terimah kasih”
Degggg...Degg.....
Suara itu, suara Furqon batin ku berbicara.....Tanpa pikir panjang aku langsung mencari dari mana asal suara itu..Tapi terlambat sosok itu sudah pergi menghilang dihembus angin....Mustahil!!!! Gak mungkin dia....Aduh... kenapa aku ini..Kenapa tidak pernah bisa menghapus bayangnya dalam hidup ku.....
“Sisi... udah belum cari bukunya ...kepalaku pusing..Pulang yuk....”
“Ya udah kita pulang..”

Ku hempaskan badan ku di kasur kesayangan ku...dan kuputar lagu untuk menemani kesepian ku...semangat!!! hidup harus berjalan Rhien....Kamu harus melupakannya...batin ku berbicara.
Hari pun berlalu...ku coba melupakanya...dan merancang masa depan ku..
Uhhhhh mana sih Sisi katanya mau ketemuan jam 10 nih sudah jam 11..Dasar miss ngaret.....
Siiiiiittttttt...Sebuah mobil hitam berhenti tepat di hadapan ku..
Siapa ya pikir ku...Lalu kaca mobil pun diturunkan..Jantung ku pun seakan berhenti...FURQON.....
“Rhien,,bener ya Rhien...Mau kemana?? “
“Mau ke kampus Qon,,tapi sekarang lagi nunggu temen...”
“oh..mau bareng gak???”
“gak usah ntar ngerepotin..”
“Enggak kok.. sekalian Furqon juga mau kerja...”
“ah..kerja..kerja dimana Qon”
“Di salah satu perusahaan swasta”
“bener gak mau bareng Rhien??”
“ya gak papa Rhien bareng temen aja..”
“oh ya,,,nomor mu masih yang lama kan??”
“Iya...”
“Rhien Furqon udah telat,,duluan ya”
“Assalamualaikum”
“Walaikumsallam”
Furqon kamu gak berubah masih seperti dulu, baik, lembut....Tapi kamu akan selamanya jadi kenangan indah ku..
“Ma...Rhien pulang”
“Oh Rhien...Tadi ada temen kamu ke sini nyariin kamu Rhien....”
“Siapa ma”
“ Kalau gak salah Furqon...katanya malem nanti mau ke sini lagi..”
“kenapa ma?”
“ya gak tau”
Dasar sih Furqon buat orang deg-degan aja...aneh deh buat orang pusing aja...waktu SMA gak pernah bicara...jarang komunikasi...eh..malah maen ke rumah...
Bruuummmm.brummm..
Suara mobil pikir ku
“Rhien ada Furqon”
“Ya ma..”
“eh..Furqon..”
“Rhien bisa kita bicara sebentar?”
“ya...ada apa Qon”
“menurut Rhien jika ada seorang laki-laki udah lama cinta ma cewek,,dan dia juga sudah mapan...sebaiknya gimana?”
“Aduh...mau curhat ini...”
“aku serius ni Rhien...”
“OK...menurutku langsung nikah aja..kan gak bagus pacaran...lagian si pria dah mapan..apalagi yang mau dikhawatirin???”
“Rhien..Rhien mau gak jadi istri ku” Suara Furqon terdengar bergetar
Apaaaaa aku hampir pingsan mendengar kata itu...kata yang selama ini aku harap dan kutunggu..
“Gak salah Qon...Kitakan gak begitu kenal..nanti Furqon nyesel nikah sama Rhien” Bodoh...kenapa aku mengatakan itu,,, seharusnya katakan iya..
“Enggak Rhien...kitakan satu SMA,,,Dan aku rasa kita cocok..”
“Kenapa Furqon tiba-tiba bilang begitu??”
“Karena aku cinta pada mu Rhien...Aku ingin bersama selamanya dengan mu..Kamu tau Selama tujuh tahun ini aku memendam perasaan ini...aku ingin saat waktunya tepat kita bisa bersama...gimana Rhien??”
Kujawab lamaran Furqon dengan senyum termanis ku..yang menandakan bahwa aku bersedia menjadi permaisuri hatinya..
Astaga....selama ini ia mencintai ku dan jauh sebelum aku kenal dengannya dan mencintainya...selama ini ia merancang masa depan untuk ku,,,selama ini ia memendam perasaannya padaku,,,selama ini ia mencinntai ku dalam diam karena ia menghargai ku,,,
Terimah kasih ya Allah.... seperti kata Andrea Hirata “Bermimpilah dan Tuhan akan memeluk mimpimu”
..........................................







JALANKU
Oleh: Rini Anggraini
Aku adalah putri dari Raden Jauhari, yang merupakan keturunan ke empat Raden Kuning,,bangsawan kerajaan Pewangi,,,,yang mungkin semua orang aneh karena di zaman seperti ini masih ada kerajaan dan tingkat kebangsawanaan di daerah ku. Kerajaan Pewangi kerajaan terpencil di derah hutan Sumatera. Dan daerah ini sangat terisolir, di sini hanya ada satu sekolah dasar, sekolah menengah, dan sekolah menangah atas,,,,

“Pak, Sekar mau melanjutkan kuliah..”
“Apa kuliah???????? Kamu tau sekar kuliah itu berarti harus keluar dari daerah ini,, sebaiknya kamu tidak usah kuliah,,,kan ujung-ujungnya kamu juga mau gurusin anak, suami,,buat apa?”
“Pak, ini sudah zaman milenium...memang itu kodrat wanita,,Tapi Sekar juga mau punya andil..Bapak lihat apa bagusnya kehidupan kita seperti ini terisolir, pendidikan, kesehatan, dan banyak hal kita masih ketinggalan...Pak ingat kerajaan Pawangi gak ada lagi,,ini hanya tinggal simbol...”
“Ya..betul katamu tinggal simbol,,tapi kalau bukan kita yang menjaga nanti kerajaan ini akan hilang,,,kita darah bangsawan dan keturunan raja yang harus menjaganya..kalau kamu mau kuliah di luar siapa yang mau menjaganya???,”
“Pak, masih banyak keluarga bangsawan lain, kenapa harus Sekar..”
“ Kalaupun bapak izinkan bagaimana dengan aturan adat,,bagaimana dengan sesepu desa,,,dan bagaimana dengan Arya?????”

Arya......semangatku untuk kuliah menjadi kendor setelah mendengar nama itu..Ya diantara sekian kemalangan ku menjadi anak dari bangsawan kerajaan Pewangi,,hanya Arya pengecualiaannya...Tidak bisa..pokoknya aku harus kuliah..Arya pasti bisa mengerti lagipula dia juga sedang kuliah di luar..Dia akan mendukungku...batin ku menyakinkan..”
“Pak, pokoknya Sekar mau kuliah, setelah itu kerja...Bapak tega sebagai sesepu desa melihat anak perempuan kerjanya hanya di rumah,,malah ada yang tidak dihargai karena bodoh”

Adu argumen ku dengan bapak pagi tadi seakan memutuskan seluruh urat saraf di kepala ku,,maklum bapak ku satu ini harus mendengar alasan yang kuat agar menyetujui keputusan ku untuk kuliah....
Kali ini gagal, besok harus berhasil kata ku memberi semangat kepada diri sendiri..Terbayang di depan mata aku kuliah dan melanjutkan S2 dan menjadi dosen seperti cita-cita ku...Siapa bilang wanita berkarier gak bisa mengurus keluarga...Memang kuakui kodrat wanita memang mengurus keluarga tapi wanita juga bisa bekerja, mandiri, dan menunjukan kemampuannya.....

“Bu..bantu sekar meyakinkan bapak,,, Sekar janji gak akan macem-macem...” Rengek ku pada ibu
“Ya,,nanti ibu akan bicara dengan bapakmu..besok ibu kabarin”

Yes...Yes...kalau ibu ku sudah turun tangan pasti bapak bertekuk lutut, betul kata pepatah cinta itu buta..Bapak kalau ibu yang merayu pasti kendor,he...he...
“Sekar kemari!!! Bapak sudah berunding dengan ibu bapak izin kan kamu kuliah...Tapi menurut adat desa kamu harus minta restu dulu dengan sesepu desa,,,dan sebaiknya kamu ajak Arya supaya dia juga bisa membantu mu,,dia juga sedang liburan...

Aduh bapak..seumur hidup ku baru beberapa kali aku berbicara dengan Arya, Pangeran ganteng ku...tapi tidak apa-apa karena aku sudah memilih jalanku...
“Terima kasih pak, Sekar ke rumah Arya dulu ya..” Sepanjang jalan aku berusaha merangkai kata untuk berbicara dengan Arya...Kami memang dijodohkan sejak kecil tapi kami jarangg sekali untuk berbicara,,dan anehnya kami saling suka,,,,
“Permisi, maaf ada pangeran di rumah bik?”
“Oh, raden,,pangeran kebetulan ada,,nanti bibik panggilkan” tak lama kemudian muncul sosok Arya laki-laki bersahaja dengan wajah yang tampan..
“Sekar,,Apa kabar?? Jarang-jarang kamu mau ke sini ,,,Arya berusaha mencairkan suasana..maklum kalau kami bertemu yang hanya bisa kulakukan hanya diam..
“Arya bisa bantu Sekar”
“Dengan senang hati,,Ada apa Sekar??”
“Sekar mau kuliah apakah Arya menyetujuinya?”
“oh..tentu Sekar,,aku senang kamu mau kuliah sebenarnya sudah lama aku mau mengatakan ini, tapi takut kamu enggak setuju”
“terima kasih arya,,tapi aku mau minta tolong satu lagi..”
“Apa?”
“Bisakah Arya menemani Sekar menghadap sesepu kampung,,,karena baru kali ini ada anak perempuan yang mau sekolah ke luar kampung,,selain itu Sekar juga belum menikah..kata bapak ada baiknya jika Sekar pergi dengan calon suami Sekar menghadap sesepu sepuya mereka lebih yakin”
“Baik,,kapan kita pergi?”
“tapi kalau Sekar kuliah pernikahan kita akan tertunda”
“Gak apa-apa akau masih harus menyelesaikan sekolah ku empat tahun lagi...
Aku mau pingsan karena mendengar jawaban Arya...ya satu langkah lagi menuju cita-cita ku..
“’Terima kasih Arya..”

“Sekar jangan mentang-mentang kamu anak sesepu dan calon istri pangeran kamu mau seenaknya saja ya...Nanti tingkah mu itu diikuti oleh anak perempuan kampung,,hasilnya mereka lupa akan keluarga, dan sibuk berkarier..”
“sesepu yang Sekar hormati,,,Sekar gak akan melanggar kodrat Sekar sebagai perempuan,,Sekar juga gak akan memberi contoh yang buruk pada yang lain..malah keputusan Sekar membuat perubahan besar kepada kehidupan gadis di desa ini..”
“ya Sesepu,,kemarin Arya sudah berunding dengan Skar,,Arya setuju Sekar melanjutkan kuliah...”
“Hal ini tidak bisa dilanggar kita ada hukum adat,,Pangeran”
‘Saya mohon sesepu,,jika ayah masih hidup beliau juga akan merestui Sekar,,Dia hanya menuntut ilmu,,”
“tetap tidak bisa pangeram..”
“Tolonglah,,,”Desak Arya...
“Baik kami akan mengadakan rapat tertutup dulu, karena hal ini baru pertama terjadi,,pangeran tolong ikut kami...dan Raden Sekar silahkan menunggu”

Hampir dua jam aku menuggu..Dan akhirnya pintu ruang rapat sesepuh terbuka. Dan muncul Arya,,,wajahnya tertunduk lemas...apakah ini firasat bahwa cita-cita ku akan kandas...Tiba-tiba saja bendungan airmata ku serasa akan jebol..Arya pun berjalan mendekatiku dengan gontai...
“Sekar,,,,kamu boleh kuliah”
“apa???????terima kasih Arya...”
Akhirnya mimpiku jadi kenyataan...

TRITTT...TRITTT..TRIT...TRIT....TRIT...TRIT...
Alarm HP ku berbunyi...aku sontak bangun..ah...ternyata hanya mimpi bantinku..mungkin karena terlalu tegang untuk ikut ujian masuk perguruan tinggi, aku sampai-sampai bermimpi menjadi putrri kerajaan..he...he...













CINTA CEROBOH
Karya: Rini Anggraini
Pakkk tunggu.......
Jerit ku kepada kondektur bus kota....Uh..hampir saja ketinggalan bus..Maklum rumahku di perbatasan jadi untuk menuggu bus berikutnya memerlukan waktu lama..Ku lirik arloji ku jam sudah menunjukan pukul 06.40 aduh!!!pasti kesiangan lagi...Di Kepala ku muncul bayangan Bapak Hamidi membawa rotan panjang menunggu murid yang terlambat di depan gerbang...Seperti dugaan aku sampai di sekolah sepuluh menit setelah bel masuk berdering...Bagiku ini merupakan seremoni harian ku...di baris di depan gerbang layaknya finalis miss universe dan memungut sampah “Besok tidak boleh terlambat!!”Tekad ku dalam hati!!”..Setelah mengikuti seremoni harian ku aku berlari sekencang-kencangnya menyusuri koridor..Tak ayal suara gadung karena gema kaki ku di koridor membuat suara bising..
Uh..Untung Buk Zepi belum masuk...Beliau itu terkenal killer..kalau aku telat lagi bisa-bisa ditelannya hidup-hidup..
“Doooooor ..Kamu itu ya udah telah masih sempat senyum-senyum sendiri,,,,aneh kamu neng..”
“Huh...aku itu seneng gak kena semprot buk Zepi..”
“Ehm..hm..”
“Kenapa kamu May???”Batuk ya?Minum obat tau>>>dua bulan lagi kita mau ujian. Kenaikan kelas.”
“Bodoh...!!Tuh liat ada Jimmy lewat kelas kita..Saya ingetin lagi ya Neng..Jangan buat hal yang konyol di depan dia..Kamu itu sakit ya kalau gak celaka satu hari aja??”
“Aduh May itu lah daya tarik si Eneng..” Bener juga ya..dalam sehari aku bisa membuat hal-hal konyol terlebih di depan Jimmy cowok yang ku taksir sejak masuk SMU....
“Neng...Bantu ibu bawa buku ini ke kantor ya”
Yaaaa ini nih resiko kalau jadi ketua kelas....Ya ampun banyak banget bukunya pekik ku di dalam hati..Tumpukan buku hampir menutupi seluruh pandangan ku. Wahhhhh kakak kelas tiga main basket..Duhh serunya..eh..Bentar ada Kak Jimmy..gantengnya...Dubrakkkkk...aduh...Kepala ku membentur tiang koridor sekolah..seluruh kakak kelas yang bermain basket berhenti dan menertawai ku...Dalam hitungan detik kupungut seluruh buku yang berhamburan..sebelum berlari ke kantor sempat ku lirik kak Jimmy dia tetap terlihat dingin....Apa mungkin ya aku bisa bersama dengan laki-laki sesempurna dia...
“Mayyyy..aku tadi nabrak tiang koridor...kak Jimmy juga lihat..”
“Kalau kamu gak ceroboh malah aku yang aneh....” Jawab May cuek...
”Mayy kamu jahat sih...”
“Sudah..Pulang yuk..tugas banyak nih..
Drap..drap...drap..
Aduh telat lagi..satu menit lagi nih pintu gerbang di tutup...aku berlari sekencang-kencangnya..akhirnya....gak telat...aduh..duh kaki ku tersandung batu....
Dubrak...ampun...aku menabrak kakak tingkat ni....”Maaf..maaf..”
“Ya gaka papa” suara itu..suara kak Jimmy... “bener-bener maaf kak” kak Jimmy hanya senyum menjawab permintaan maaf ku...Kenapa sih aku tidak bisa terlihat cantik..elegan di depan Kak Jimmy...BODOHHH...
“Mayyyy”
“Kenapa???kamu jatuhin barang, jatuh, kesandung, nabrak??”
“Kejem banget kamu May..” “sttt ibu Zepi dah masuk tuh..”
Teng..teng..teng..akhirnya istirahat juga..otak ku mau meledak..Bayangkan tiga jam mata pelajaran matematika...aaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhhhh nikmatnya dunia hahahahaha
“Neng..yuk makan lapeer nih..”
“oke deh”
“Ya ampun..padet banget kantin Mayyyyy!!”
“gak papa ni perut dah berontak minta isi Neng” Bayangkan saja untuk memesan bakso saja kami harus antri hampir sepuluh menit...”Neng kamu ambil bakso kita ya aku mau cari tempat duduk...”
“yup..”
“Neng di sini” May melambai kepadaku secepat kilat aku ke arah lambaian May....Alasannya tak lain karena mangkok bakso yang ku pegang hampir saja melelehkan tangan ku” WAAAAAWAAAA dasar kurang kerjaan apa gak bisa cari tempat duduk lain...kenapa harus mencari posisi di depan kak Jimmy..
Ku lirik Kak Jimmy..Dia tetap cuek..”Neng ayo makan..bentar lagi masuk nihhh kamu itu makannya lelet banget”.. Duh si May masih buka rahasia di depan kak Jimmy...apa lagi nih kebaikan ku di depan kak Jimmy..”May tolong sausnya..”
Jeprett..jeprettt...aduh jangan lagi...saus yang ku pencet mengenai Kak Jimmy..”Kak maaf..”
“gak papa saya sudah terbiasa....” bergegas ku meninggalkan kak Jimmy..gimana ini citra ku sudah benar-benar jelek di depan kak Jimmy..”Neng May pulang cepet ya..”
“Kamu gak ikut pelajarn tambahan May??’
“Gak..aku mau bantuin mama..hari ini arisan keluarga”.. “hati-hati ya May”
Duh sepi banget gak ada May..hujan pula..ku lirik jam tangan ku...ah... sudah pukul lima aku harus pulang..aku pun berlari menyusuri koridor kelas,,sial aku terpeleset dan yang membuat ku tambah ingin pingsan Kak Jimmy menahan ju agar tak jatuh..
“Neng,,kamu itu apa bisa hati-hati???” kak Jimmy tau nama ku...??? ku geleng-gelengkan kepala ku untuk membangunkan ku dari tidur..tapi ini tampak nyata..
“Tapi tak apa..begini juga kamu terlihat manis....dan membuatku tambah mencintaimu....”
Dubrakkkkkk aku jatuh pingsan saat mendengar perkataan Kak Jimmy....
Hehehehe akhirnya si dingin Jimmy membalas cinta ku...